Nganggur? Nggak Zaman! Bongkar Fakta & Cari Solusi Buat Gen Z Indonesia di 2025!
3/22/20253 min read


Hai, what's up, Gen Z Indonesia! Apa kabar? Aku harap kalian semua lagi semangat scrolling TikTok sambil nyari cuan, ya! Tapi, ngomong-ngomong soal cuan, kita perlu membahas topik yang agak relate nih: pengangguran di kalangan anak muda.
Kita semua dengar kan, Indonesia digadang-gadang bakal jadi negara maju di 2045? Tapi, buat sampai sana, kita, para Gen Z, harus jadi aset, bukan malah beban. Nah, masalahnya, data terbaru menunjukkan kalau pengangguran di kalangan anak muda (umur 15-24 tahun) masih jadi PR besar buat kita.
Bayangkan saja, lulus kuliah atau SMK, bukannya langsung dapat kerja impian, malah bingung nyari lowongan yang sesuai. Benar, kan? Ini bukan cuma perasaanmu saja, kok! Data dari BPS (Badan Pusat Statistik) di awal 2025 menunjukkan angka pengangguran anak muda masih lumayan tinggi. Bahkan, di beberapa daerah, situasinya lebih parah lagi.
Kenapa Sih Bisa Gini?
Pertanyaan sejuta umat: kenapa sih anak muda susah banget dapat kerja? Nih, aku coba jabarkan beberapa faktornya:
Skill Gak Match: Kurikulum sekolah/kuliah kadang gak up-to-date sama kebutuhan industri. Jadi, pas lulus, skill yang kita punya gak sesuai sama yang dicari perusahaan. Bikin kesel, kan?
Persaingan Ketat: Jumlah lulusan baru tiap tahun makin banyak, sementara lapangan kerja gak nambah secepat itu. Alhasil, kita harus bersaing sama ribuan orang lain buat dapetin satu posisi. Survival of the fittest, guys!
Info Lowongan Kurang: Kadang, lowongan kerja yang bagus tuh disembunyiin dari kita. Gak semua info lowongan tersebar luas, jadi kita harus pintar-pintar nyari info dari berbagai sumber.
Mentalitas: Jujur aja, kadang mentalitas kita juga jadi masalah. Gampang nyerah, maunya kerja yang enak doang, atau kurang inisiatif buat mengembangkan diri. No offense, ya! Tapi ini penting buat introspeksi diri.
Terus, Kita Harus Gimana Dong?
Oke, udah cukup deh pesimisnya. Sekarang, kita cari solusi! Jangan cuma ngeluh doang, tapi juga harus gercep buat mengubah keadaan. Ini beberapa tips yang bisa kamu lakukan, ditambah sentuhan dari para maestro finansial:
Upgrade Skill: Jangan cuma ngandelin ilmu dari sekolah/kuliah. Ini kata Robert Kiyosaki, penulis Rich Dad Poor Dad: "Orang kaya fokus pada aset, sementara orang miskin fokus pada pendapatan."Jadi, investasi terbaik adalah investasi pada diri sendiri. Ikut kursus online, workshop, atau bootcampbuat nambah skill yang relevan sama industri. Misalnya, digital marketing, coding, data analysis,atau desain grafis. Banyak kok platform yang nawarin kursus gratis atau murah! Cari skill yang in-demanddan bisa jadi aset buat masa depanmu.
Bangun Networking: Jangan malu buat kenalan sama orang-orang yang udah sukses di bidang yang kamu minati. Ini sejalan dengan filosofi Jim Rohn: "Kamu adalah rata-rata dari lima orang yang paling sering berinteraksi denganmu." Pilih lingkungan yang positif dan suportif. Ikut seminar, konferensi, atau acara komunitas buat nambah koneksi. Siapa tahu, dari situ kamu bisa dapat info lowongan atau bahkan mentor! Jangan ragu buat minta saran dan belajar dari pengalaman mereka.
Manfaatin Platform Digital: Jangan cuma scrolling TikTok doang! Ini pesan dari Jack Ma, pendiri Alibaba: "Jika kamu berusia 20-30 tahun, cari atasan yang baik untuk belajar bagaimana melakukan sesuatu dengan benar. Jika kamu berusia 30-40 tahun, lakukan sesuatu yang kamu kuasai dan fokuslah pada itu. Jika kamu berusia 40-50 tahun, lakukan sesuatu yang bagus untuk anak muda. Jika kamu berusia 50-60 tahun, habiskan waktu untuk cucu-cucumu." Artinya, manfaatin masa muda kamu buat belajar dan berkembang. LinkedIn, JobStreet, atau platform pencari kerja lainnya bisa jadi toolsampuh buat nyari lowongan yang sesuai. Bikin CV dan portfolio yang menarik, biar HRD kepincut sama kamu!
Jadi Entrepreneur: Kenapa gak coba bikin usaha sendiri? Ini semangat dari Chairul Tanjung, pengusaha sukses Indonesia: "Jangan pernah takut untuk memulai sesuatu yang baru. Jika kamu gagal, belajarlah dari kesalahan itu dan coba lagi."Manfaatin skill dan passion kamu buat nyiptain peluang kerja buat diri sendiri dan orang lain. Modal kecil? Gak masalah! Sekarang banyak kok platform yang nawarin funding atau mentoring buat startup. Ingat, ide bagus itu penting, tapi eksekusi yang bagus jauh lebih penting.
Volunteer/Magang: Pengalaman itu penting banget! Ini nasihat dari Warren Buffett: "Investasi pada diri sendiri adalah investasi terbaik yang pernah kamu lakukan." Volunteer atau magang di perusahaan yang kamu minati adalah investasi berharga. Selain nambah skill, kamu juga bisa bangun networking dan dapetin insight tentang dunia kerja. Jangan fokus cuma sama gaji, tapi fokus sama pengalaman dan ilmu yang bisa kamu dapetin.
Kitab Gerakan Anti Bokek Anak Muda
Literasi Keuangan dan Analisis Figur Ternama untuk Masa Depanmu secara gratis
Wealth
Growth
samueljuliustansil@gmail.com
+6281331826446
© 2025. All rights reserved.